//
you're reading...
Movies

Selimut Berdarah [Indonesia|2010]

Menulis review ini sungguh membutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi bagi saya untuk kembali mengingat dan mencerna film “mahakarya” lanjutan sang baginda KKD setelah otak, mood dan pikiran saya diporak-porandakan olehnya. Sungguh saya bingung harus mulai dari mana, yang biasanya review saya mulai dengan garis besar jalannya cerita, namun kali ini saya benar-benar harus memilah begitu banyak bagian yang tidak penting dalam film yang begitu sukses menyamarkan jalan cerita film.

Oke mari kita lanjukan sambil jalan saja. Selimut berdarah dimulai dengan bagian pembuka film yang menawarkan adegan yang menurut saya benar-benar gak penting dan gak ada hubungannya sama sekali dengan inti cerita film. Ditunjukkan adegan mawar, bukan nama sebenarnya, eh maaf maksud saya yang diperankan oleh artis korea yang kasihan sekali tidak disebutkan nama aslinya dan parahnya lagi gak dikasih dialog sama sekali sepanjang 90 menit film berlangsung, berlari-lari dan bermain air hingga berjemur di pantai. Tentunya dengan pakaian super minim (baca: two pieces swim suit) yang kemudia disusul oleh penampilan Ria (Enno Lerian) yang menemainya bermain di pantai dengan appearance yang (sayangnya) tidak se-berani mawar.

Scene-scene berikutnya lebih difokuskan kepada sosok Dicky sebagai pengidap “Short Term Memory Lost Syndrom” yang kalau boleh saya bilang sudah sangat akut. Bagaimana tidak, coba bayangkan saja bahkan untuk mengingat nama sebuah gadget yang kita sebut sebagai laptop pun sudah tidak mampu. Keabsurdan karakter Dicky ini pun semakin parah dengan dihiasinya seluruh permukaan tubuhnya dengan tattoo bertuliskan target jangka panjang yang ia tetapkan. Sebenarya masih banyak sekali kecacatan karakter utama ini, termasuk gerak-gerik mencurigakan saat sebelum membunuh targetnya, namun saya yakin akan butuh begitu banyak paragraf untuk mengulasnya. Oleh karena itu, cukup sampai di sini kita bicara soal Dicky yang diperankan oleh Dimaz Andrean ini.

Ternyata semakin ke sini semakin dibuat bingung saya dengan jalan cerita plot yang tak beraturan, tidak jelas dan lebih dari sekedar kesan lompat-lompat. Hal ini bisa “dinikmati” dari hasil editing gambar yang benar-benar tidak sempurna yang menghasilkan film dengan banyak scene-scene yang terlihat begitu kasar dan terkesan dipotong secara tiba-tiba tanpa penyelesaian. Ditambah dengan begitu banyaknya adegan-adegan gak masuk akal, maka dijamin akan membuat anda ingin cepat-cepat keluar dari bioskop sebelum benar-benar terjangkit “Long Term Memory Lost syndrome” sebagai efek samping mengkonsumsi film ini.

Baiklah mari kita beralih untuk sedikit membahas genre film “bagus” ini. Sepertinya sang baginda KKD mulai melebarkan sayap dengan merambah film-film berbau thriller dan mencoba mengekor karakter Christhoper Nolan dengan konsep twist dan bermain pikiran setelah lama berkutat dengan genre komedi dan horror “bagus”, yang meskipun dalam film ini trik-trik semacam itu masih banyak digunakan dan menambah keanehan film yang berusaha sadis ini. Bisa dilihat pada scene pintu yang membuka dengan sendirinya dan usaha memacu adrenalin dengan adegan paranoid akan datangnya setan/musuh dalam ruangan/rumah sendiri dan ternyata teman sendiri yang muncul.

Namun dari semua elemen penyusun ketidaksempurnaan film ini, menurut saya bagian terparah film ini adalah music scoring. Sumpah, baru kali ini saya mendapati music scoring yang benar-benar annoying. Yah, dengan banyaknya suara-suara dan teriakan-teriakan aneh, gak jelas, dan sangat keras yang mengiringi bukannya membuat film ini menjadi menegangkan atau paling tidak sesuai dengan adegan filmnya, tapi malah mengganggu jalannya film yang memang sebenarnya sudah sangat tidak beraturan.

Oke saya menyerah, sepertinya saya sudah tidak sanggup melanjutkan ini, kesimpulan yang saya dapat adalah bahwa sepertinya film ini mencoba mengekor dan mengulangi “kesuksesan” dari “mahakarya” sang baginda KKD sebelumnya, RAYAP (Rayuan Arwah Penasaran) yang sukses menyuguhkan penampilan “khusus” artis jepang tanpa dialog, dan metode pembunuhan dengan cutter. Selain itu satu pertanyaan yang mengganggu pikiran saya sampai saat ini adalah: mengapa film ini menggunakan judul Selimut Berdarah? Dan film sebelumnya menggunakan judul Rayuan Arwah Penasaran? Karena tidak ada selimut yang berdarah sepanjang film, begitu halnya dengan tidak ada arwah penasaran yang merayu pada film sebelumnya. Atau memang dengan segala kesamaan ini mengindikasikan bahwa sebenarnya SELIBER adalah unofficial sekuel RAYAP???

PS: sepertinya review saya benar-benar telah terpengaruh oleh SELIBER, menjadi gak beraturan, gak jelas dan acak-acakan 😦

The Sandsarate: saya bingung harus memberikan rate berapa untuk film ini, karena sepertinya rating sedang ngumpet di dalam selimut.

Credits:

Producer  : KK Dheeraj

Directors  : Ferry Ipey,  Assad M.A

Writer        : Melonys

Casts        : Enno Lerian, Pinkan Mambo, (Artis Korea), Roy Marten, Dimaz Andrean, Melina Zafar, Adhi Pawitra

About ardnas20

an Instrument Designer who loves Movie, Music, and Photography...

Discussion

13 thoughts on “Selimut Berdarah [Indonesia|2010]

  1. huakakaka, sip banget kak. untuk bisa menonton film ini hingga akhir saja butuh keberanian tinggi, sementara kakak malah melanjutkannya dengan menulis review filmnya? salut, salut *sembah sembah*

    Posted by Cinetariz | July 28, 2010, 5:18 am
    • memang benar kak rizal (gitu aja manggilnya ya! :D), emang kalo pikiran, mental, jiwa, fisik dan seluruh elemen pembangun tubuh belum siap untuk menikmati film2 “bagus” janganlah pernah memaksakan, kasihan….
      jujur sebenarnya pas nonton film ini kerasa lama bgt, masa baru 30 menit jalan efek film ini serasa udah 2 jam aja, dan hampir nyerah juga sih mau keluar, bahkan saya bener2 kasian dengan rambut, mata, otak dan anggota tubuh lainnya yang udah saya paksakan untuk “menikmati” film ini 😦
      silakan dicoba dh buat nonton film2 “bagus” kalo udah bosen dengan film2 bagus, tentunya siapkan seluruh elemen penyusun tubuh untuk mengadapi goncangan mahadahsyat yang sudah menunggu, hahahaha

      Posted by ardnas20 | July 28, 2010, 5:39 am
      • sejak saya Diperkosa Setan, belum pernah lagi mencoba film “bagus” kak. apalagi setelah ada XXI yg sering menggempur dengan film barat gres yang oke, makin jaranglah saya beribadah ke 21. mungkin nanti saya coba di dipidi, RAYAP dan Hantu Puncak juga lom saya tengok. hiks..

        kelak saya ingin melanjutkan perjuangan KKD kalo beliau sudah pensiun. Hidup KKD!

        Posted by Cinetariz | July 29, 2010, 12:28 pm
  2. Judulnya seharusnya Mata Berdarah..maksudnya mata yang nonton berdarah2..wwkwkwkw….

    saya mikir2 buat nonton film2 kayak gini….

    Posted by dirgantara | July 28, 2010, 7:19 am
    • selain mata, ternyata musti diingat kalo telinga dan seluruh organ tubuh penyusun manusia pun bisa berdarah karena efek film ini, apalagi otak 😦
      seperti yang udah saya sebutkan di komen sebelumnya kk, bahwa “emang kalo pikiran, mental, jiwa, fisik dan seluruh elemen pembangun tubuh belum siap untuk menikmati film2 “bagus” seperti ini janganlah pernah memaksakan, kasihan….” hahahahaha

      Posted by ardnas20 | July 28, 2010, 8:10 am
  3. ini film yang bikin gw trauma nonton film KKD lagi 😐

    Posted by raditherapy | July 28, 2010, 8:45 am
  4. wekwkwkwkwk… saluuut…

    Posted by upieksanupiek | July 30, 2010, 10:25 am
  5. kok yg short tem memory loss nya persis bgt kyak film memento-nya christopher nolan ya?terus tatoo yg ditubuh juga persis ma memento?cuma bedanya memento salah satu film terbaik di dunia sdangkan slimut brdarah salah satu film terburuk di indonesia!

    Posted by abi | August 8, 2010, 10:42 am
    • nah itu dia kk, kan udah saya bilang di review di atas kalo sang baginda KKD berusaha mengekor karakter Nolan dan bisa dibilang ini adalah hasil dia terinspirasi (tau dh apakah benar2 terinspirasi ataukah sengaja menjiplak) film memento…
      benar-benar sangat disayangkan ya, salah satu film terbaik di dunia dijadikan inspirasi untuk salah satu film “bagus” di indonesia :(:(

      Posted by ardnas20 | August 9, 2010, 3:29 am
  6. Tumben ni film ga ada aktor kesayangan kkd, andreano phillip…

    Posted by William | January 2, 2012, 12:38 am
  7. Film yang menjijikkan… Ceritanya Asli menjiplak Film Bollywood yg diperankan sama Amir Khan yaitu Film Ghajini thn 2008.. Ghajini tetep lebih teramat TOP dibanding film Jiplakan yg menjijikkan ini…

    Posted by jojo | October 16, 2012, 3:15 am

Leave a reply to ardnas20 Cancel reply

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.